Puisi "Surat Dari Ibu" karya Chairil Anwar merupakan salah satu puisi yang sangat populer di Indonesia. Puisi ini menceritakan tentang seorang anak yang sedang merantau dan menerima surat dari ibunya. Dalam surat tersebut, ibu sang anak mengungkapkan rasa cinta dan kasih sayangnya kepada anaknya.
Secara umum, makna puisi ini adalah tentang cinta kasih ibu kepada anaknya. Ibu adalah sosok yang selalu memberikan kasih sayang dan perhatian kepada anaknya, bahkan ketika anaknya sudah dewasa dan merantau.
Dalam puisi ini, Chairil Anwar menggambarkan sosok ibu yang sabar dan penuh kasih sayang. Ibu selalu mendoakan anaknya dan berharap agar anaknya selalu bahagia. Ibu juga selalu mengingatkan anaknya untuk selalu berbuat baik dan menjadi manusia yang berguna.
Puisi ini juga mengandung pesan moral bahwa setiap orang harus berbakti kepada ibu. Ibu adalah sosok yang telah melahirkan dan membesarkan kita. Kita harus selalu menghormati dan menyayangi ibu kita.
Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai makna puisi "Surat Dari Ibu" karya Chairil Anwar:
- Ayat 1-2: Anak yang sedang merantau menerima surat dari ibunya.
- Ayat 3-4: Ibu mengungkapkan rasa cinta dan kasih sayangnya kepada anaknya.
- Ayat 5-6: Ibu selalu mendoakan anaknya dan berharap agar anaknya selalu bahagia.
- Ayat 7-8: Ibu mengingatkan anaknya untuk selalu berbuat baik dan menjadi manusia yang berguna.
- Ayat 9-10: Anak merasa terharu dan bersyukur atas cinta kasih ibu kepadanya.
Puisi ini merupakan salah satu puisi yang sangat menyentuh hati. Puisi ini mampu menggambarkan cinta kasih ibu yang begitu besar dan tulus. Puisi ini juga mengingatkan kita untuk selalu berbakti kepada ibu.
1. apa makna dari puisi AKU karya Chairil Anwar?
Si Binatang Jalang”, julukan bagi Chairil Anwar dari karyanya yang berjudul Aku, beliau adalah penyair terkemuka di Indonesia. Diperkirakan beliau telah menulis kurang lebih 240 karya. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin beliau dinobatkan sebagai pelopor angkatan ’45 sekaligus puisi modern Indonesia.
Banyak orang yang menganggap kehidupan Chairil Anwar ini berantakan, penulis pun beranggapan seperti itu. Bagaimana tidak dilihat dari latar belakang kehidupannya beliau lahir dari keluarga yang berada, bahkan beliau diperlakukan manja karena beliau adalah anak tunggal, namun beliau masih cenderung keras kepala dan tidak ingin kehilangan apa pun. Akan tetapi kehidupan keluarganya tetap saja berantakan. kedua orang tuanya berpisah kemudian beliau tinggal bersama ibunya di Batavia (yang sekarang menjadi jakarta) dan beliau mulai berkenalan dengan dunia sastra sekitar tahun 1940.
Dari banyaknya karya yang telah diciptakan oleh Chairil Anwar penulis ingin memaknai salah satu dari karya-karya beliau yang berjudul “Aku”. Menurut penulis makna yang terkandung dalam puisi Aku sangat menarik dan indah.
“Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau”
Seperti pada bait pertama yang memiliki makna bahwa beliau ingin membuang semua kekhawatirannya akan kematian. Dan juga tidak peduli terhadap siapa pun yang merayunya, bahkan tidak juga kekasihnya sendiri.
“Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulan yang terbuang”
Bait kedua memiliki makna bahwa beliau memberikan pesan kepada orang-orang terdekatnya supaya melepaskannya, jika saatnya untuk menghadap sang khalik telah tiba. Bahkan beliau menyebut dirinya sebagai binatang jalang, sebagai simbol kehinaan dirinya.
“Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang”
Bait ketiga terdapat makna bahwa beliau telah berterus terang tentang apa yang telah di deritanya, akan tetapi beliau tetap mencoba untuk menanggungnya sendiri. Karena jika saatnya tiba rasa sakit yang di derita nya akan hilang.
“Luka dan bisa ku bawa berlari
Hingga hilang pedih perih”
Di bait terakhir beliau mengatakan bahwa beliau ingin hidup seribu tahun lagi. Artinya beliau ingin semua karyanya hidup selamanya walau pun kini beliau tlah tiada.
“Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi”
Jadi pada intinya puisi aku mengandung makna pengekspresian seorang pemuda yang kental sekali dengan emosionalnya menyatakan tegas dan lantang bahwa beliau ingin sekali hidup lebih lama lagi.
2. makna – makna puisi AKU karya chairil anwar
makna na supaya kita lebih dpt mengenal diri kita yg sbnrnya,siapa diri ku,ap visi and misi darikita
moga membantu
3. apa makna puisi AKU karya chairil anwar?
Wujud kesetiaan dan keteguhan hati atas pilihan kebenaran yang diyakininya.
kepercayaan dan keyakinan yang sangat teguh dan kokoh yang tertanam dalam dirinya
4. makna puisi doa karya chairil anwar
Makna dari puisi itu kita mengerti bahwa kita harus mendekatkan diri kepada tuhan dalam keadaan apapun.
Sorry kalo salah DOA
kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termenung
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
13 November 1943 a) Tema Puisi ‘ Doa´ karya Chairil Anwar di atas mengungkapkan tema tentang ketuhanan. Hal ini dapat kita rasakan dari beberapa bukti. Pertama, diksi yang digunakan sangat kentaldengan kata-kata bernaka ketuhanan. Kata `dua´ yang digunakan sebagai judul menggambarkan sebuah permohonan atau komunikasi seorang penyair dengan SangPencipta.
Kata-kata lain yang mendukung tema adalah:
Tuhanku, nama-Mu, mengingat Kau,caya-Mu, di pintu-Mu. Kedua, dari segi isi puisi tersebut menggambarkan sebuah renungandirinya yang menyadari tidak bisa terlepas dari Tuhan.
Dari cara penyair memaparkan isi hatinya, puisi´Doa´sangat tepat bila digolongkan padaaliran ekspresionisme, yaitu sebuah aliran yang menekankan segenap perasaan atau jiwanya.Perhatikan kutipan larik berikut :
(1) Biar rusah sungguhMengingat Kau penuh seluruh (2) Aku hilang bentuk remuk (3) Di Pintu-Mu aku mengetuk Aku tidak bisa berpaling
Puisi yang bertemakan ketuhanan ini memang mengungkapkan dialog dirinya denganTuhan.
Kata `Tuhan´ yang disebutkan beberapa kali memperkuat bukti tersebut, seolah-olah penyair sedang berbicara dengan Tuhan.
b) Nada dan Suasana
Nama berarti sikap penyair terhadap pokok persoalan (feeling) atau sikap penyair terhadap pembaca. Sedangkan suasana berarti keadaan perasaan pembaca sebagai akibatpembacaan puisi.
Nada yang berhubungan dengan tema ketuhanan menggambarkan betapa dekatnyahubungan penyair dengan Tuhannya. Berhubungan dengan pembaca, maka puisi `Doa´tersebut bernada sebuah ajakan agar pembaca menyadari bahwa hidup ini tidak bisa berpaling dari ketentuan Tuhan. Karena itu, dekatkanlah diri kita dengan Tuhan.
Hayatilah makna h
idup ini sebagai sebuah pengembaraan di negeri `asing´.
c) Perasaan
Perasaan berhubungan dengan suasana hati penyair. Dalam puisi ´Doa´ gambaranperasaan penyair adalah perasaan terharu dan rindu. Perasaan tersebut tergambar dari diksiyang digunakan antara lain: termenung, menyebut nama-Mu, Aku hilang bentuk, remuk, Akutak bisa berpaling.
d) Amanat
Sesuai dengan tema yang diangkatnya, puisi ´Doa´ ini berisi amanat kepada pembacaagar menghayati hidup dan selalu merasa dekat dengan Tuhan. Agar bisa melakukan amanattersebut, pembaca bisa merenung (termenung) seperti yang dicontohkan penyair. Penyair juga mengingatkan pada hakikatnya hidup kita hanyalah sebuah ´pengembaraan di negeriasing´ yang suatu saat akan kembali juga. Hal ini dipertegas penyair pada bait terakhir sebagai berikut: Tuhanku, Di Pintu-Mu Aku mengetuk Aku tidak bisa berpaling
5. makna puisi doa karya chairil anwar
temA, nada dan suasana, perasaan, dan amanat
maaf kalo salah ☺☺☺