Mengidentifikasi Kemampuan Awal Peserta Didik
Kemampuan awal peserta didik adalah kemampuan yang telah dimiliki peserta didik sebelum mengikuti pembelajaran. Kemampuan awal ini dapat berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai.
Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik sangat penting bagi pendidik. Dengan mengetahui kemampuan awal peserta didik, pendidik dapat:
- Mengetahui kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.
- Menentukan strategi pembelajaran yang tepat.
- Merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan awal peserta didik.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pendidik untuk mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik, antara lain:
- Tes awal
Tes awal adalah salah satu cara yang paling umum digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik. Tes awal dapat berupa tes tertulis, tes lisan, atau tes praktik.
- Observasi
Observasi adalah kegiatan mengamati peserta didik dalam berbagai situasi. Observasi dapat dilakukan oleh pendidik, orang tua, atau teman sebaya.
- Wawancara
Wawancara adalah kegiatan tanya jawab antara pendidik dengan peserta didik. Wawancara dapat dilakukan untuk mengetahui pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai peserta didik.
- Analisis dokumen
Analisis dokumen adalah kegiatan mengkaji dokumen-dokumen yang berkaitan dengan peserta didik, seperti laporan hasil belajar, portofolio, dan karya peserta didik.
Pendidik dapat memilih salah satu atau kombinasi dari berbagai cara tersebut untuk mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik. Penting untuk memilih cara yang sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik.
Berikut adalah beberapa tips untuk mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik:
- Mulailah identifikasi kemampuan awal peserta didik di awal tahun ajaran.
- Gunakan berbagai cara untuk mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik.
- Analisis hasil identifikasi kemampuan awal peserta didik secara cermat.
- Gunakan hasil identifikasi kemampuan awal peserta didik untuk merencanakan pembelajaran.
Dengan melakukan identifikasi kemampuan awal peserta didik, pendidik dapat memberikan pembelajaran yang lebih bermakna dan efektif bagi peserta didik.
1. Untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik, seorang pendidik dapat melakukan.
Jawaban:
teknik tes
Penjelasan:
yaitu pre tes atau tes awal dan teknik non tes seperti wawancara
SEMOGA MEMBANTU
MAAF KALO SALAH :)
2. Untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik, seorang pendidik dapat melakukan
mandiri
Penjelasan:
agar dapat mengetahui kemampuan peserta didik
3. Sekelompok peserta didik melakukan percobaan untuk mengetahui karakteristik otot. Preparat yang digunakan berupa potongan otot di sekitar pergelangan kaki katak. Otot tersebut kemudian dipasang pada statif dan diukur panjang awalnya. Selanjutnya, otot diberi rangsang berupa panas dan diamati respons serta panjang akhirnya. Ternyata, ukuran otot setelah diberi rangsang menjadi lebih pendek dari ukuran awal. Dengan demikian, sekelompok peserta didik menyimpulkan bahwa otot memiliki kemampuan untuk memendek dari ukuran semula yang disebut ….
Jawaban:
sekelompok peserta didik menyimpulkan bahwa otot memiliki kemampuan untuk memendek dari ukuran semula yang disebut Kontraksibilitas
Penjelasan:
Pada sifat ini otot akan memendek dari ukuran semula sehingga tulang berubah posisi.
4. Sekelompok peserta didik melakukan percobaan untuk mengetahui karakteristik otot. Preparat yang digunakan berupa potongan otot di sekitar pergelangan kaki katak. Otot tersebut kemudian dipasang pada statif dan diukur panjang awalnya. Selanjutnya, otot diberi rangsang berupa panas dan diamati respons serta panjang akhirnya. Ternyata, ukuran otot setelah diberi rangsang menjadi lebih pendek dari ukuran awal. Dengan demikian, sekelompok peserta didik menyimpulkan bahwa otot memiliki kemampuan untuk memendek dari ukuran semula yang disebut ….
Jawaban:
Kontraksibilitas (otot bisa memendek ketika berkontraksi)
Penjelasan:
Pada sifat ini otot akan memendek dari ukuran semula sehingga tulang berubah posisi.
5. 2. Bacalah dengan cermat wacana di bawah ini, kemudian tentukan judul yang tepat bagi wacana tersebut dan buat ringkasan/ikhtisarnya. Bacaan Tampaknya warga sekolah harus benar-benar siap dengan berbagai tantangan. Tantangan-tantangan yang dimaksud adalah bukti nyata kalau seluruh warga sekolah berkompetisi. Misalnya guru, berkompetisi dengan guru lain dalam hal kerja-kerja positif. Menghindari pergunjingan dan pikiran-pikiran negatif pada guru lain, sebab itu justru yang menghambat energi positif. Peserta didik bersaing sehat dengan peserta didik lain dalam hal kejujuran, disiplin, loyal terhadap aturan, dan lain sebagainya yang menjadi tuntutan dirinya sebagai peserta didik. Pegawai tata usaha pun demikian, memunculkan kerja-kerja positif untuk penataan berbagai administrasi sekolah. Sekolah meramu seluruh aktivitas positif itu menjadi suatu prestasi, peningkatan kinerja, perbaikan mutu, dan menjadi kebanggaan di masyarakat. Sebab masyarakat adalah orang yang pertama menilai sekolah. Di lain pandangan, aktivitas warga sekolah merupakan cerminan kelakuan yang kelak dinilai oleh siapa pun. Penilaian itu bakal menjurus pada hal positif atau negatif. Maka dari itu, warga sekolah pandai merapikan perilaku-perilakunya, hingga menjadi perilaku ilmiah, sehat, dan menarik. Satu hal kemenarikan sekolah dan menjadi tantangan sekolah adalah mewujudkan kelas unggulan. Di sini warga sekolah diuji untuk menampilkan kesiapannya. Gurulah yang paling dituntut untuk siap. Pelaksanaan pembelajaran dengan berbagai strategi seyogianya berbeda dengan penerapan pembelajaran pada kelas-kelas non unggulan. Dikatakan demikian agar hasil pembelajaran benar-benar tampak berbeda antara kelas unggulan dan non unggulan. Kesiapan berikut tentuny
a adalah peserta didik. Peserta didik yang dikelompokkan dalam kelas unggulan adalah peserta didik yang sudah diuji kemampuannya. Pemetaan kompetensi peserta didik tidak saja pada mata pelajaran ujian nasional, tetapi seluruh mata pelajaran. Sebab harus diakui bahwa seluruh mata pelajaran menjadi penting bagi peserta didik. Oleh sebab itu, sangat baik jika kelas unggulan diawali dari kelas awal. Pemetaan kompetensi peserta didik di kelas awal menjadi pemetaan kompetensi murni, karena peserta didik belum mengikuti pembelajaran pada sekolah yang dituju. Sejujurnya 20 peserta didik dalam satu kelas unggulan sudah sangat baik. Patokan itu bukan bermaksud menerapkan ketidakadilan dalam dunia pendidikan, justru lebih mengedepankan rasionalitas pembelajaran dan menghindari efek kegagalan kelas unggulan. Bukti nyata selama ini menunjukkan bahwa jumlah peserta didik yang banyak dalam satu kelas memberikan dampak ketidakefektifan pembelajaran. Melihat hal itu, kelas unggulan harus meminimalkan jumlah peserta didik yang berlebihan. Dengan kata lain, pemetaan kompetensi bertujuan untuk menyaring peserta didik yang memiliki kemampuan lebih dalam hal pengetahuan dan keterampilan. Selebihnya akan diseleksi lagi mengenai sikap saat pembelajaran berlangsung. Bisa jadi tolok ukurnya dalam durasi waktu satu semester. Mengenai fasilitas pembelajaran yang memadai dapat disusul setelah kelas unggulan berjalan. Ruang belajar yang nyaman, TIK memadai, dan media elektronik dapat dilakukan secara berangsur-angsur sesuai dengan jumlah anggaran yang tersedia. Terpenting dari semua itu adalah kesiapan guru dan peserta didik. Dengan kata lain, tidak ada alasan tanpa kelas unggulan jika guru benar-benar sudah siap. Kesiapan guru bukan saja mengenai perangkat pembelajaran beserta materinya, tetapi seluruh guru mata pelajaran adalah guru yang memiliki disiplin ilmu sama dengan pelajaran yang diampunya.
warga sekolah harus menyiapkan diri untuk menerima tantangan klo yg lain bisa kmupikir sendiri karna gmpang itu bisa kmu tentuin di paragraf awal s/d akhir tar pasti ada jawabnya