Mungkin sobat sedang mencari solusi atas soal: “1.Semakin tinggi derajad dan kedudukan seseorang, semakin besar pula cobaan yang akan dihadapi. Itul…”, maka teman-teman ada di laman yang benar.
Di artikel ini ada pilihan jawaban mengenai soal tersebut. Yuk lanjutkan membaca …
——————
Soal
1.Semakin tinggi derajad dan kedudukan seseorang, semakin besar pula cobaan yang akan dihadapi. Itulah yang saat ini dialami oleh Pak Wibisono. Semenjak kedudukannya di kantor semakin baik, ternyata berbagai masalah harus dihadapi beliau. Akan tetapi, semua itu diterimanya dengan ikhlas. Peribahasa yang menggambarkan ilustrasi tersebut adalah…
2. Warga desa Majumakmur berduka atas meninggalnya anak Pak Darto karena demam berdarah. Warga pun melayat ke rumah duka. Warga Desa Majumakmur memang selalu hidup dalam kebersamaan. Kesedihan satu orang merupakan kesedihan bagi semua warga. Begitulah kehidupan warga Desa Majumakmur. Peribahasa yang menggambarkan kehidupan warga adalah…. *
a. Menang jadi abu, kalah jadi arang.
b. Biduk berlalu kiambang bertaut.
c. Adat hidup tolong-menolong, adat mati jenguk-menjenguk.
d. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading.
3. Rossa termasuk murid yang rajin dan pandai. Waktu luangnya di rumah diisi dengan membantu kedua orang tuanya. Kegiatan sehari-hari dilakukannya sepulang sekolah adalah menunggui warung, saat menunggui warung, ia juga mengerjakan tugas-tugas sekolah. Sudah banyak kerajinan tangan dari kain perca yang dihasilkan Rossa. Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah…. *
a. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
b. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.b. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.
c. Sehari selembar benang, lama-lama menjadi sehelai kain.
d. Bermain air basah, bermain api hangus.
4. Pak Hadi sudah bertahun-tahun meninggalkan kampung halamnnya. Sudah banyak kota-kota besar yang disinggahinya. Bahkan, Pak Hadi juga pernah beberapa tahun menetap di Jakarta. Di sana, ia menjadi buruh pabrik, dan merasakan betapa beratnya hidup. Setelah bermusyawarah dengan istri dan anak-anaknya, mereka sepakat untuk kembali ke kampung halaman. Pak Hadi lalu memulai hidup dengan menggarap beberapa petak sawah peninggalan orang tuanya. Akhirnya, kehidupan keluarga Pak Hadi sekarang lebih baik dibandingkan pada saat di kota. Peribahasa yang tepat sesuai ilustrasi tersebut adalah…. *
a. Keras-keras kerak terkena air lembut juga.
b. Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian.
c. Air tenang menghanyutkan.
d. Setinggi-tinggi bangau terbang, akhirnya ke kubangan juga.
5. Adhitya sangat menyesal. Semua kebaikan yang dilakukannya selama ini tidak berarti lagi. Hal ini akibat satu kesalahan yang dilakukannya hari ini. Teman-temannya tidak percaya lagi kepadanya dan mulai menjauhi dirinya. Kini, Adhitya hanya bisa pasrah. Ia pun mencari jalan untuk memperbaiki kesalahannya tersebut. Peribahasa yang tepat untuk menggambarkan situasi Adhitya diatas adalah…. *
a. Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri.
b. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.
c. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang.
d. Panas setahun dihapus hujan sehari.
6. Ihsan duduk di kelas 6. Ia selalu ingin membeli aneka mainan dis ekolahnya. Karena uangnya tidak cukup, ia sering meminjam uang kepada teman-temannya. Setiap hari, ia diberi uang saku Rp.4.000,00 oleh ibunya, sedangkan harga mainan yang ia beli seharga Rp 8.000,00. Peribahasa yang tepat untuk Ihsan adalah…. *
a. Seperti ayam bertelur di lumbung padi.
b. Air beriak tanda tak dalam.
c. Lebih besar pasak daripada tiang.
d. Sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya akan jatuh juga.
7. Peribahasa seperti ”pungguk merindukan bulan” berarti…. *
a. mendapat keuntungan secara tiba-tiba
b. mengharap sesuatu yang tidak mungkin
c. mendapatkan keuntungan yang besar sekali
d. tercapai segala cita-cita
8. Fakhri anak yang cermat. Ia sangat berhati-hati dalam bertindak. Sebelum mengambil keputusan, terlebih dahulu ia akan mempertimbangkan baik buruknya. Jangan sampai tindakannya merugikan orang lain maupun dirinya sendiri. Fakhri tidak pernah ceroboh mengambil keputusan. Peribahasa yang sesuai dengan pernyataan di atas adalah…. *
a. Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.
b. Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri.
c. Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada guna.
d. Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung.
TOLONG DIJAWAB SECEPATNYA TERIMA KASIH
Jawaban #1 untuk Soal: 1.Semakin tinggi derajad dan kedudukan seseorang, semakin besar pula cobaan yang akan dihadapi. Itulah yang saat ini dialami oleh Pak Wibisono. Semenjak kedudukannya di kantor semakin baik, ternyata berbagai masalah harus dihadapi beliau. Akan tetapi, semua itu diterimanya dengan ikhlas. Peribahasa yang menggambarkan ilustrasi tersebut adalah…
2. Warga desa Majumakmur berduka atas meninggalnya anak Pak Darto karena demam berdarah. Warga pun melayat ke rumah duka. Warga Desa Majumakmur memang selalu hidup dalam kebersamaan. Kesedihan satu orang merupakan kesedihan bagi semua warga. Begitulah kehidupan warga Desa Majumakmur. Peribahasa yang menggambarkan kehidupan warga adalah…. *
a. Menang jadi abu, kalah jadi arang.
b. Biduk berlalu kiambang bertaut.
c. Adat hidup tolong-menolong, adat mati jenguk-menjenguk.
d. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading.
3. Rossa termasuk murid yang rajin dan pandai. Waktu luangnya di rumah diisi dengan membantu kedua orang tuanya. Kegiatan sehari-hari dilakukannya sepulang sekolah adalah menunggui warung, saat menunggui warung, ia juga mengerjakan tugas-tugas sekolah. Sudah banyak kerajinan tangan dari kain perca yang dihasilkan Rossa. Peribahasa yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah…. *
a. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
b. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.b. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.
c. Sehari selembar benang, lama-lama menjadi sehelai kain.
d. Bermain air basah, bermain api hangus.
4. Pak Hadi sudah bertahun-tahun meninggalkan kampung halamnnya. Sudah banyak kota-kota besar yang disinggahinya. Bahkan, Pak Hadi juga pernah beberapa tahun menetap di Jakarta. Di sana, ia menjadi buruh pabrik, dan merasakan betapa beratnya hidup. Setelah bermusyawarah dengan istri dan anak-anaknya, mereka sepakat untuk kembali ke kampung halaman. Pak Hadi lalu memulai hidup dengan menggarap beberapa petak sawah peninggalan orang tuanya. Akhirnya, kehidupan keluarga Pak Hadi sekarang lebih baik dibandingkan pada saat di kota. Peribahasa yang tepat sesuai ilustrasi tersebut adalah…. *
a. Keras-keras kerak terkena air lembut juga.
b. Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian.
c. Air tenang menghanyutkan.
d. Setinggi-tinggi bangau terbang, akhirnya ke kubangan juga.
5. Adhitya sangat menyesal. Semua kebaikan yang dilakukannya selama ini tidak berarti lagi. Hal ini akibat satu kesalahan yang dilakukannya hari ini. Teman-temannya tidak percaya lagi kepadanya dan mulai menjauhi dirinya. Kini, Adhitya hanya bisa pasrah. Ia pun mencari jalan untuk memperbaiki kesalahannya tersebut. Peribahasa yang tepat untuk menggambarkan situasi Adhitya diatas adalah…. *
a. Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri.
b. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.
c. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang.
d. Panas setahun dihapus hujan sehari.
6. Ihsan duduk di kelas 6. Ia selalu ingin membeli aneka mainan dis ekolahnya. Karena uangnya tidak cukup, ia sering meminjam uang kepada teman-temannya. Setiap hari, ia diberi uang saku Rp.4.000,00 oleh ibunya, sedangkan harga mainan yang ia beli seharga Rp 8.000,00. Peribahasa yang tepat untuk Ihsan adalah…. *
a. Seperti ayam bertelur di lumbung padi.
b. Air beriak tanda tak dalam.
c. Lebih besar pasak daripada tiang.
d. Sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya akan jatuh juga.
7. Peribahasa seperti ”pungguk merindukan bulan” berarti…. *
a. mendapat keuntungan secara tiba-tiba
b. mengharap sesuatu yang tidak mungkin
c. mendapatkan keuntungan yang besar sekali
d. tercapai segala cita-cita
8. Fakhri anak yang cermat. Ia sangat berhati-hati dalam bertindak. Sebelum mengambil keputusan, terlebih dahulu ia akan mempertimbangkan baik buruknya. Jangan sampai tindakannya merugikan orang lain maupun dirinya sendiri. Fakhri tidak pernah ceroboh mengambil keputusan. Peribahasa yang sesuai dengan pernyataan di atas adalah…. *
a. Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.
b. Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri.
c. Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada guna.
d. Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung.
TOLONG DIJAWAB SECEPATNYA TERIMA KASIH
Jawaban:
2.C.adat hidup tolong menolong, adat mati jenguk menjenguk
3.B.sekali merangkung dayung dua tiga pulau terlampaui
semoga membantu
——————
Demikian solusi tentang 1.Semakin tinggi derajad dan kedudukan seseorang, semakin besar pula cobaan yang akan dihadapi. Itul…, diharapkan dengan jawaban ini bisa membantu menjawab pertanyaan teman-teman.
Mungkin teman-teman masih ada pertanyaan yang lain, silahkan gunakan menu search yang ada di artikel ini.