Apabila kamu lagi perlu solusi atas pertanyaan: Bagaimana sejarah rekam jejak epidemi,endemi,pandemi di dunia, maka sobat ada di halaman yang benar.
Di sini tersedia pilihan solusi mengenai pertanyaan tadi. Silakan telusuri lebih jauh.
——————
Soal
Bagaimana sejarah rekam jejak epidemi,endemi,pandemi di dunia
Solusi #1 untuk Soal: Bagaimana sejarah rekam jejak epidemi,endemi,pandemi di dunia
Jawaban:
dampaknya secara sosial akibat kemerosotan ekonomi yang ditimbulkannya. Contohnya kegiatan panic buying dan ancaman pengangguran massal karena PHK.
Berikut adalah pandemi dan epidemi yang berimbas ke politik:
Flu Kuning
Flu kuning atau yellow fever adalah epidemi yang menurut History.com menimpa Amerika Serikat. Flu kuning pertama muncul di negara Paman Sam sekitar tahun 1690-an. Namun, penyakit ini baru menjadi endemi pada 1793 dan menewaskan lebih kurang 500 orang. Epidemi ini pun sampai ke Haiti pada 1800-an awal.
Penyebaran flu kuning melalui gigitan nyamuk seperti malaria dan demam berdarah. Gejala flu kuning adalah mengalami demam dan nyeri di tulang. Saat ini vaksin flu kuning telah ditemukan dan mudah didapatkan di pasaran. Oleh karena itu, penyakit ini sudah hampir tak menjangkiti manusia.
Dampak politik dari flu kuning, adalah kemerdekaan Haiti pada 14 Agustus 1804. Pemimpin pemberontakan budak Haiti Toussaint L’Ouverture, seperti dikatakan Snowden kepada The New Yorker, berhasil mengalahkan pasukan Napoleon Bonaparte yang ingin mengembalikan perbudakan di sana. Karena, pasukan Napoleon banyak terkena flu kuning sementara para budak kulit hitam memiliki imun tubuh lebih kuat dari mereka.
Dari sudut pandang Amerika Serikat, kata Snowden, flu kuning juga menguntungkan. Flu kuning membatalkan rencana Napoleon Bonaparte melanjutkan pendudukan Dunia Baru. Napoleon memutuskan menjual wilayah Louisiana kepada Thomas Jefferson pada 1803 dan membuat wilayah Amerika Serikat seluas sekarang. Kejadian ini dikenal sebagai Louisiana Purchase.
HIV
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem ketahanan tubuh manusia, terutama sel CD4. Penyakit ini merebak di dunia pada 1980-1990an dan menjadi epidemi. Termasuk di Haiti.
Menurut Richard J. Evans dalam pendauhulan artikelnya berjudul Epidemics and Revolutions: Cholera in Nineteenth-Century Europe, HIV merebak di Haiti pada Juli 1982. Pemerintahan Haiti saat itu di bawah kendali rezim Jean-Claude Duvalier menuduh kaum homoseksual yang membawa epidemi ini.
Namun apapun tuduhan penyebabnya, HIV telah menjangkiti banyak warga Haiti dan mengakibatkan kemerosotan ekonomi. Pemasukan utama Haiti melalui pariwisata dengan wisatawan terbanyak dari Amerika Serikat. Akibat HIV, pemerintah Amerika Serikat memberlakukan larangan kunjungan ke Haiti. Ekonomi Haiti merosot tajam.
Revolusi sosial akhirnya terjadi untuk menuntut Duvalier mundur. Awal 1986 pemimpin Haiti berjuluk Baby Doc akhirnya lengser dari jabatannya. Rumor yang berkembang menyebut Baby Doc pun mengidap HIV.
KAMPANYE PENCEGAHAN HIV AIDS
KAMPANYE PENCEGAHAN HIV AIDS (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)
Kolera
Kolera meskipun masih dikenal sebagai epidemi tapi telah memiliki syarat sebagai pandemi, karena persebaran dan dampaknya yang simultan pada manusia. Merujuk artikel Richard J. Evans, kolera menyebar ke dunia dalam gelombang berseri dan menewaskan ratusan ribu manusia.
Gelombang pertama dimulai di India pada 1817, lalu menyebar ke Tiongkok, Jepang dan sebagian Asia Tenggara, ke Madagascar dan Afrika Timur dan berakhir di Anatolia dan Kaukus pada 1823. Gelombang terakhirnya berlangsung pada 1861 sampai 1975 yang dengan serius menimpa Asia, termasuk Indonesia. Seluruh gelombang membuat semua benua di dunia pernah tertimpa kolera.
Besarnya dampak penyakit yang dari penelitian Ilmuwan Italia Filippo Pacini diketahui disebabkan bakteri Vibrio Cholerae ini, membuat peraih Nobel Sastra asal Kolombia Gabriel Garcia Marquez mengabadikannya sebagai judul novelnya: Love in The Time of Cholera.
Masa kolera yang panjang menciptakan dampak politik di beberapa tempat dan kejadian. Perang Franco-Prussian adalah salah satu yang terdampak kolera. Pada 1871 pandemi ini telah sampai di Eropa, tempat perang berlangsung. Akibatnya adalah demobilisasi pasukan di pihak Perancis karena banyak terserang kolera yang sekaligus mengakhiri perang ini.
Perancis memang mendapat dampak serius dari pandemi kolera selama puluhan tahun. Lebih kurang 40 tahun sebelumnya, Richard J. Evans mencatat pandemi ini menyebabkan revolusi Paris pada 1832. Saat itu Paris adalah kota yang kotor dan membuat kolera mudah tersebar. 20 ribu orang meninggal akibat Kolera di Paris.
Cepatnya orang meninggal membuat masyarakat Paris was-was dan terpancing kasak-kusuk bahwa pengidap kolera yang dirawat sengaja dibunuh. Sassus tersebut berubah menjadi gerakan perlawanan setelah anggota parlemen yang terkenal kritis, Jean Maximilien Lamarque meninggal akibat kolera.
Kelompok Société des droits de l’homme pun menghimpun massa hingga akhirnya pecah revolusi. Ribuan orang menduduki distrik-distrik di Perancis dan menciptakan pergolakan dengan Garda Nasional selama beberapa jam. Hasilnya, 160 orang di kedua kubu meninggal. Namun pemberontakan gagal.
——————
Demikian tanya-jawab mengenai Bagaimana sejarah rekam jejak epidemi,endemi,pandemi di dunia, kami harap dengan jawaban di atas dapat membantu memecahkan soal kamu.
Apabila sobat masih memiliki soal lainnya, jangan ragu pakai menu search yang ada di halaman ini.