Apabila teman-teman sedang butuh jawaban atas pertanyaan: “jelaskan mengenai upacara tabot di bengkulu dan tabuik di pariaman”, maka sobat sudah berada di website yang benar.
Di halaman ini tersedia beberapa jawaban mengenai pertanyaan tersebut. Silahkan dibaca jawabannya ….
——————
Soal
jelaskan mengenai upacara tabot di bengkulu dan tabuik di pariaman
Solusi #1 untuk Pertanyaan: jelaskan mengenai upacara tabot di bengkulu dan tabuik di pariaman
Tabut adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang tentang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad SAW ,
Husein bin Ali bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M).
Perayaan di Bengkulu pertama kali dilaksanakan oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo pada tahun 1685. Syeh Burhanuddin (Imam Senggolo) menikah dengan wanita Bengkulu kemudian anak mereka, cucu mereka dan keturunan mereka disebut sebagai keluarga Tabut. upacara ini dilaksanakan dari 1 sampai
10 Muharram setiap tahun.
Tabuik ( Indonesia : Tabut ) adalah perayaan lokal dalam rangka memperingati Asyura , gugurnya Imam Husain , cucu Muhammad , yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau di daerah pantai Sumatera Barat, khususnya di
Kota Pariaman. Festival ini termasuk menampilkan kembali Pertempuran Karbala , dan memainkan drum tassa dan
dhol . Tabuik merupakan istilah untuk usungan jenazah yang dibawa selama prosesi upacara tersebut. Walaupun awal mulanya merupakan upacara
Syi’ah , akan tetapi penduduk terbanyak di Pariaman dan daerah lain yang melakukan upacara serupa, kebanyakan penganut Sunni . Di Bengkulu dikenal pula dengan nama Tabot .
——————
Sekian solusi mengenai jelaskan mengenai upacara tabot di bengkulu dan tabuik di pariaman, semoga dengan solusi di atas bisa membantu menjawab pertanyaan teman-teman.
Mungkin teman-teman masih memiliki soal lain, tak usah ragu pakai menu pencarian yang ada di tempat ini.