Apabila kamu lagi mencari solusi atas pertanyaan: “kaidah kebahasaan dari cerpen meraih impian karya hartika resti”, maka sobat berada di website yang benar.
Di halaman ini tersedia pilihan jawaban tentang pertanyaan tersebut. Silahkan lanjutkan membaca …
——————
Pertanyaan
kaidah kebahasaan dari cerpen meraih impian karya hartika resti
Solusi #1 untuk Soal: kaidah kebahasaan dari cerpen meraih impian karya hartika resti
1. Terusik lamunanku saat terngiang sebaris kata ayah yang selalu
berulang menelusup ke telingaku, “Nanda, kamu pasti bisa!” Kata-kata
ayahku laksana dentuman meriam di rongga dadaku. Setiap kuingat
kata-kata itu, semakin berat beban yang kurasakan, terlebih, urutanku
sebagai sulung dari lima bersaudara. Tidak mudah bagiku untuk menjadi
sulung. Kurasakan pula beban kedua orang tuaku yang semakin menjadi.
Ayah, di luar segala kewajibannya sebagai PNS, terlibat aktif di dunia
jurnalistik dan organisasi. Tidak mengherankan jika bunda terpaksa turun
tangan untuk menopang keuangan keluarga dengan membuka sebuah warung
kecil-kecilan.
2. Padatnya aktivitas ayah dan bunda terekam kuat
dalam benakku. Kerja keras seakan menjadi menu wajib bagiku. Namun, ada
hal yang menjadi titik lemahku. Dua kali tangisku pecah ketika
cita-citaku tak tersampaikan.
Pertama, ketika gagal masuk fakultas kedokteran karena faktor biaya. Kuingat kata-kata bunda di telingaku.
“Kita tak cukup uang untuk kamu masuk Fakultas Kedokteran. Sabar ya, Nak!”, ucap Bunda lembut, tetapi pasti.
Kedua,
ketika gagal mendaftar ke STPDN karena tinggi badan kurang. Kegagalan
itu tentu saja membuatku terluka. Ayah dan bunda tiada putusputusnya
membangkitkan diriku hingga kedua kakiku benar-benar mampu berpijak.
3.
Untuk mengobati luka hatiku, kuputuskan untuk membantu bunda menjaga
warung. Sambil menjaga warung, sedikit demi sedikit belajar dari
ketegaran bunda dalam menghadapi kesulitan hidup. Sering bunda tidur
larut karena harus menyambung potongan perca menjadi sebuah bed cover
untuk dijual.
Bed cover itu dititipkan di sebuah toko swalayan. Tiada
pernah putus doaku kepada Sang Khalik agar bunda senantiasa dikaruniai
kesehatan lahir dan batin.
4. Salah satu doaku terkabul. Suatu
hari ayah memutuskan untuk berhenti bekerja dan berorganisasi. Ayah
mulai melirik dunia usaha. Sebagai langkah awal, ayah melahap buku-buku
sederet profil pengusaha sukses, sebut saja Bob Sadino, Bill Gates,
Steve Jobs, Richard Branson, Donald Trump, dan Elang Gumilang.
Benih pohon bisnis tumbuh pesat pula dalam diriku, terlebih setelah aku menyerap isi beberapa buku yang menyampaikan motivasi.
5.
Dua kegagalan yang lalu berakhir ketika aku diterima di jurusan bahasa
Inggris. Kutekuni masa pendidikan tinggi dengan sepenuh hati. Kendala
finansial mendorongku untuk merambah dunia kerja di samping kuliah.
Pucuk dicinta ulam tiba. Suatu hari Kak Ica, saudara sepupuku, datang kepadaku.
“Nanda,
di sebelah toko Bunda ada kios yang dijual. Bagaimana kalau kita
patungan untuk membeli kios itu, lalu kita jual pakaian di sana?” kata
Kak Ica.
Ia mengajak berpatungan untuk membeli kios itu. Kami mulai
berbisnis pakaian. Tidak kusangka, usaha itu menuai hasil yang gemilang.
Bunda berkunjung ke tokoku dan dia memuji, “Wah, ternyata Nanda sudah meraup banyak untung nih”.
Kesibukan berbisnis tidak melemahkan prestasi di ranah akademis. Aku berhasil mempertahankan semuanya dengan hasil yang memukau.
6.
Seiring waktu, jaringan bisnisku meluas. Padatnya jadwal ceramah ayah
sebagai motivator mendorongku untuk membantunya. Jadilah aku berkiprah
dalam dunia event organizer. Lahan bisnis ini menuai sukses yang
tergolong gemilang. Jaringan konsumen luas semakin membuka peluang untuk
berkiprah di bidang lain. Usaha penjualan tiket pesawat pun kulakoni
hingga membuahkan beberapa kantor cabang di berbagai kota di negeri ini.
7.
Kesuksesan ini tidak patut membuatku angkuh, terutama di hadapan Tuhan.
Hanya karena ridha-Nya aku dapat meraih semuanya. Tidak luput bimbingan
dan motivasi dari kedua orang tuaku turut membuatku tegar dalam
berbagai kesulitan.
——————
Demikian solusi mengenai kaidah kebahasaan dari cerpen meraih impian karya hartika resti, mimin harap dengan solusi di atas dapat membantu menjawab pertanyaan kamu.
Kalau teman-teman masih memiliki pertanyaan lain, silahkan pakai menu search yang ada di tempat ini.