Apabila sobat sedang butuh jawaban dari pertanyaan: yang bisa buatin contoh cerpen tentang keluarga, maka teman-teman berada di laman yang tepat.
Di sini tersedia beberapa jawaban tentang pertanyaan tersebut. Silahkan dibaca kelanjutannya ….
——————
Soal
yang bisa buatin contoh cerpen tentang keluarga
Solusi #1 untuk Soal: yang bisa buatin contoh cerpen tentang keluarga
Keluarga, adalah hal yang paling berarti. Hal yang paling berharga. Tiap orang pasti memiliki keluarga dan pasti pernah berkorban untuk keluarganya. Kehangatan, kasih sayang, dan cinta dari keluarga adalah hal yang tak akan pernah sirna sampai akhir kehidupan ini.
Tapi itu semua terasa seperti kebohongan belaka bagiku. Namaku Alex. Umurku… Untuk sekarang anggap saja 12 tahun. Sejauh yang bisa ku ingat, ayah dan ibuku selalu bertengkar. Hebatnya, walau selalu bertengkar, ayah dan ibuku akhirnya membuat satu orang anak lagi. Adik perempuanku yang bernama Mia. Umur kami terpisah 7 tahun.
Berulang kali pertengkaran terjadi di rumah kecil ini. Piring terbang didepan mataku adalah pemandangan sehari-hari. Bahkan kadang yang terbang adalah pisau atau golok. Keluarga yang romantis kan?
Dan klimaks pertengkaran ini tiba saat aku baru duduk di bangku SMA. Keluargaku bercerai. Akhirnya aku tinggal dengan ayahku dan adikku tinggal dengan ibuku. Dan sejak saat itu, aku dan ayahku hanya bicara seperlunya saja. Canda tawa dan berbagi pengalaman antara ayah dan anak? Itu hanya omong kosong bagiku.
Sepuluh tahun berlalu. Sekarang aku sudah bekerja. Dan tentu saja sudah memisahkan diriku dari ayahku. Tak pernah sekalipun aku pulang, ataupun menelepon ayahku. Apalagi ibuku. Karena sekarang kehidupanku sudah bahagia. Aku bekerja sebagai pegawai kantoran, punya rumah, mobil, dan seorang seorang pacar. Bahkan hari ini aku ada kencan dengannya.
“Sebentar lagi kita lebaran. Pulanglah. Ayahmu pasti merindukanmu”, kata pacarku
“Pulang pun apa gunanya? Toh aku enggak pernah ngomong lagi sama dia”, jawabku
“Tapi dia itu ayahmu. Kalau gak ada dia, kamu gak akan lahir. Dan kita gak akan pernah jumpa”, balas pacarku.
“Gimanapun kamu benci sama dia, dia tetap orang tuamu. Gimanapun yang terjadi dulu, pasti dia tetap sayang sama kamu”, kata pacarku panjang lebar. Cih.. Dia membuatku kesal saja.
“Setidaknya telepon lah dia. Ucapin selamat lebaran aja juga boleh. Tapi kalau bisa, pulanglah. Aku juga mau kok nemenin kamu”, sambungnya
Sebenarnya, bukan aku sama sekali tak ingin bertemu dengan ayahku. Berulang kali aku ingin meneleponnya. Berulang kali aku ingin pulang karena merindukannya. Berulang kalu aku berdoa agar keluargaku bisa utuh kembali. Aku pun ingin keluargaku seperti orang-orang. Yang berkumpul dan maaf-maafan saat lebaran. Yang berjalan-jalan saat libur panjang, dan menghabiskan waktu bersama. Atau berkumpul walau hanya saat mati lampu dan menceritakan pengalaman masa orang tuaku muda. Namun entah kenapa, ada sesuatu di hati ini yang mencegahku untuk pulang. Entah itu rasa takut, atau rasa benci.
Suatu hari, ibuku menelepon. Ia bilang ia ingin berkumpul bersama tahun ini. Ia bilang “untuk sekali saja. Ibu ingin menghabiskan lebaran bersama seluruh keluarga. Walau setelah itu kita akan berpisah atau bertengkar lagi, ibu tidak peduli. Ibu hanya ingin lebaran kali ini kita berkumpul”. Harus ku akui, sedikit harapan muncul di hatiku. Tapi harapan kecil ini belum cukup untuk menggoyahkan perasaan di hatiku ini.
Dengan alasan sibuk, aku menolak tawaran ibuku. Ia memohon dan menangis di telepon Sungguh, aku tidak tega mendengarnya. Dan sekali lagi perkataan pacarku terngiang di telingaku. Gimanapun aku benci sama dia, dia tetap orang tuaku. Hatiku terasa hancur mendengar permohonannya. Betapa durhakanya aku pada ibuku. Tapi aku masih takut untuk menerimanya. Ah.. aku tau. Sebenarnya aku takut. Takut untuk berharap keluargaku kembali utuh tapi ternyata semua hanya mimpi.
Tiga hari sebelum lebaran, seorang gadis berambut panjang berdiri di depan rumahku. Saat aku membukakan pintu, aku melihat wajah yang tidak asing. Wajah yang dulu pernah kulihat.
“Kak! Kakak sibuk apa sih?! Kenapa gak mau kumpul keluarga lagi?!”, tanya gadis itu padaku. Kakak? Apa mungkin dia Mia?
“Mia? Kau Mia?”, tanyaku
Semoga bermanfaat 🙂
——————
Nah itulah solusi mengenai yang bisa buatin contoh cerpen tentang keluarga, kami harap dengan solusi ini bisa membantu menyelesaikan masalah teman-teman.
Bila kamu masih mempunyai pertanyaan lain, silahkan pakai menu search yang ada di laman ini.