Malas Belajar, Ini Cara Mengatasinya | Salah satu indikator minimnya daya serap siswa selama dibangku sekolah adalah rendahnya nilai akademis yang berhasil diraih. Meskipun nilai akademis bukan merupakan faktor mutlak tetapi setidaknya dengan indikator ini guru dapat mengevaluasi perilaku siswa terkait dengan upayanya menyerap pelajaran. Fakta dilapangan menyebutkan sekitar 50% siswa yang bersekolah di sekolah negeri memperoleh nilai akademis yang minim.
Ironisnya lagi, bila kita menengok hasil akademis yang diterima siswa di sekolah perbatasan, pedalaman atau daerah lain yang sulit menerima teknologi, yang tentunya jauh dari kata “bagus”, namun terkadang siswa yang tinggal di pedalaman lebih memiliki asa untuk belajar.
Beberapa masalah sering kita dengar terkait dengan kemunduran nilai akademis para siswa di Indonesia seperti banyaknya siswa yang mendapatkan nilai rapot jelek, bahkan sampai tidak lulus Ujian Nasional. Kemerosotan nilai – nilai akademis para siswa biasanya biasanya disebabkan oleh sifat mereka yang suka meremehkan pentingnya pelajaran ataupun tugas-tugas yang sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai murid.
Bahkan ketika memasuki detik-detik menjelang Ujian Nasional masih banyak siswa yang menganggap “enteng” sebuah Ujian Nasional, meskipun mereka tahu bahwa Ujian Nasional adalah sebuah pertarungan hidup dan mati di dunia pendidikan mereka. Asal anda tahu bahwa aktor dibalik semua ini adalah sebuah kata yang sangat simple yaitu MALAS, namun kata ini sering lebih disukai oleh rekan – rekan kita sesama pelajar, karena mereka beranggapan bahwa bila kita belajar dengan sungguh – sungguh akan membuat pikiran kita penat.
Anggapan bila kita belajar dengan sungguh – sungguh itu bisa membuat pikiran kita penat itu benar adanya, hal itu terjadi karena kurang terbiasanya siswa tersebut dengan belajar, dan ada juga beberapa faktor yang membuat kita malas belajar yang membuat kita penat saat belajar seperti :
A. Kurangnya peran orang tua dalam membantu kita dalam belajar. Hal ini bisa terjadi bila kita kurang berkomunikasi dengan orang tua kita. Kebanyakan hal ini terjadi jika kedua orang tua kita adalah seorang pebisnis yang memiliki kegiatan yang sangat padat. Adapula alasan yang mengatakan bahwa orang tua kita tidak pernah mengenyam bangku pendidikan, jadi orang tua tersebut tidak bisa membantu dalam bidang akademis.
B. Salahnya dalam memilih teman. Terkadang siswa – siswa berpikir kalau mengikuti pendapat teman akan menuju hal yang benar, dan kebanyakan pendapat itu diterima karena mereka berpikir kalau pendapat itu datang dari teman yang sederjat dengannya akan lebih pass dengannya, namun apabila pendapat itu datang dari orang yang lebih tua darinya kebanyakan mereka masih akan berpikir untuk yang ke 2 kalinya bahkan bisa untuk yang ke 3 kalinya.
C. Kurangnya motivasi dari diri sendiri.Kebanyakan siswa – siswa tidak sadar akan keahlian mereka masing – masing, serta mereka lebih suka bersantai – santai ketimbang belajar. Bahkan kebanyakan dari siswa sering beranggapan bahwa dengan ilmu yang sudah mereka dapat di sekolah, mereka sudah tidak perlu mempelajari kembali pelajaran tersebut di rumah karna hanya menghabiskan waktu bermain mereka.
D. Guru yang kurang bersemangat dalam memberi pelajaran ketika KBM berlangsung. Hal ini akan membuat semangat siswa yang mulanya 100 % siap menerima pelajaran akan mulai terkurang sedikit demi sedikit karena tidak semangatnya guru mereka dalam memberi pelajaran.
Akibatnya, nilai rapotnya turun bahkan bisa tidak naik kelas gara – gara malas belajar, atau yang lebih parah akan tidak lulus ketika Ujian Nasional. Kalau sudah begitu mau salahkan siapa? guru, orang tua, atau teman kamu?
Jadi, belajar itu sangatlah penting. Belajar akan terasa lebih enak kalau dibarengi dengan kesenangan. Berikut solusi agar kita terhindar dari malas belajar :
A. Bayangin Sesuatu yang bisa bikin kita semangat. Jadi bila rasa belajar kita lebih terasa nikmat, bila dibarengi dengan cara membayangkan suatu hal yang bisa kita semangat. (misalkan : membayangkan seseorang atau membayangkan kejadian yang mengasikkan, dan akan dilakukan keesokan harinya).
B. Belajar sambil mendengarkan musik. Cara ini terbilang cukup ampuh karena denagan belajar sambil mendengarkan musik bisa membuat pikiran refresh dan siap untuk belajar kembali. (misal : mendengarkan music pop atau melayu pop).
C. Berhenti sejenak, lalu dilanjutin kembali.Maksudnya bila kita merasa penat kita berhenti sejenak untuk me-refresh pikiran, bila sudah merasa fresh kita belajar kita belajar lagi.
D. Belajar sambil ngemil. Beberapa orang memilih cara ini karena mereka berpikir kalau tenaga terisi maka belajarpun nikmat dan kuat meski harus berjam-jam lamanya.
E. Minum vitamin sebelum belajar.Terkadang cara ini dilakukan untuk menambah stamina untuk belajar.
F. Ada kalimat “Kalau dia bisa pinter kenapa aku enggak???”.Biasanya kata – kata ini timbul dari dalam diri karnena iri dengan teman – temannya yang bisa lebih pandai dari dirinya.
Jadi, dari kutipan diatas kita bisa simpulkan bahwa belajar itu penting, karena dengan belajar kita bisa jelajah dunia dengan waktu yang singkat melalui pikiran kita. Belajar akan menyenangkan bila kita tahu, hal apa saja yang kita butuhkan ketika belajar.