Membiasakan Diri untuk Melawan Sikap Malas | Malas merupakan kata yang tidak asing lagi kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Tentu semua sering merasakan rasa malas bukan? Rasanya banyak sekali di antara kita punya penyakit malas. Malas untuk bangaun tidur, malas untuk bekerja, malas untuk pergi sekolah dan yang paling sering dihadapi banyak pelajar adalah malas belajar.
Malas itu penyakit yang harus kita hindari. Memang sulit tetapi jika tidak dihilangkan akan berpengaruh pula pada gaya hidup kita dan bisa juga berdampak pada kesehatan. Gaya hidup yang sering didampingi dengan rasa malas akan menjadi kebiasaan buruk.
Malas merupakan keengganan seseorang untuk melakukan suatu hal. Rasa malas ini sangat merugikan. Malas merupakan penyakit mental. Ketika kita telah terjebak dalam rasa malas maka semua kegiatan dan pekerjaan akan berantakan dan tidak terselesaikan. Pada akhirnya kita menunda-nunda pekerjaan Hal ini merupakan sebuah kebiasaan yang sering dilakukan karena malas mengerjakan sesuatu.
Kebiasaan menunda-nunda pekerjaan itu dikarenakan kita sudah berpikir banyaknya pekerjaan yang tidak kita sukai yang harus kita lakukan dan selesaikan. Banyak orang ketika ingin melakukan suatu hal mengatakan “nanti” “bentar lagi”, kata-kata inilah yang membuat orang malas. Malas dapat mengundang penyakit stress karena kita harus melakukan banyak hal dan yang tidak kita sukai. Walaupun pada akhirnya kita juga akan melakukannya.
Ada beberapa cara mengatasi rasa malas ketika belajar. Pertama, jangan menunda-nunda pekerjaan. Kerjaan pekerjaan tersebut saat itu juga. Jangan berpikir banyaknya pekerjaan itu atau seberapa rumit dan besar yang harus kita kerjaan. Apalagi jika kita bertanya kapan pekerjaan itu dapat diselesaikan. Tetapi hal yang dapat kita rubah adalah memulai pekerjaan tersebut tanpa menunda-nunda. Cara ini membuat pekerjaan tidak semakin berat. Hindari kata-kata “nanti” tetapi mulailah pekerjaan tersebut sekarang juga. Mendengar kata belajar saja sudah merasa enggan untuk melakukannya apalagi benar-benar dilakukan. Di dalam otak sudah terbayang bagaimana sulitnya pelajaran itu. Berhadapan dengan rumus-rumus dan teori-teori yang sulit dipahami. Belajar yang seperti itu harus kita ubah menjadi menyenangkan. Tumbuhkan niat belajar.
Kedua, membuat jadwal jam belajar. Adanya jadwal tersebut membuat kita lebih disiplin. perilaku disiplin tersebut akan menghilangkan sifat malas. Tetapi jangan jadikan jadwal tersebut jadi beban. Ubahlah cara berpikir “harus” menjadi “ingin”. Kata “harus” tersebut terkadang membuat kita merasa terbebani. Maka dari itu, dengan kita mengubah menjadi “ingin” mempunyai arti bahwa apa yang kita lakukan merupakan keinginan kita sendiri tanpa ada paksaan dari pihak luar. Tidak ada satupun orang yang dapat memaksa melakukan apa yang tidak kita sukai.
Selanjutnya, kita harus menumbuhkan semangat belajar dan mengerjakannya sesuai waktu yang telah ditentukan. Sesuatu yang dapat mengontrol diri kita adalah pribadi masing-masing. Semangat yang kita tumbuhkan memberi energi untuk belajar lebih giat lagi dan menjauhkan dari rasa malas. Semangat tersebut didapat bisa dari diri kita pribadi ataupun dari pihak luar seperti teman, keluarga dan lainnya.
Selain itu, kita juga dapat menyugesti diri kalau kita bisa melakukannya. Kita yakin bisa belajar tanpa dihantui rasa malas. Keyakinan tersebut membuat semangat tersendiri bagi kita untuk terus belajar dan belajar. Buat juga sugesti di diri kita kalau malas akan menjadikan pribadi yang tidak baik karena malas itu merugikan banyak hal. Sugesti-sugesti positif itu dapat menghilangkan rasa malas yang biasanya banyak dihadapai saat belajar. Hal-hal seperti itulah yang harus kita bangun.
Selanjutnya, ketika kita sedang belajar dan merasa malas maka buatlah diri kita senang. Selalu merasa bahagia dan senang dapat menghilangkan rasa malas serta menumbuhkan semangat dalam belajar. Ketika malas tersebut datang di tengah-tengah proses belajar, maka hal yang dapat kita lakukan adalah berhenti belajar dan melakukan kegiatan yang kita sukai. Seperti bernyanyi, melihat-lihat pemandangan, mendengarkan musik ataupun makan camilan. Kegiatan seperti itu dapat merefreshotak kita dan rasa jenuh tersebut dapat hilang.
Sebenarnya kalau kita belajar yang baik itu jangan terlalu lama. Lebih baik sebentar tapi rutin. Kalau kita belajar terlalu lama, yang ada semua materi yang kita pelajari akan mudah hilang atau lupa. Kebiasaan belajar satu malam sebelum ujian merupakan kebiasaan yang sangat buruk. Itu sama saja memaksa otak kita untuk mengingat dan memahami banyak materi. Akan lebih baik jika setiap hari belajar untuk mempermudah mengingat materi. Lebih bagus kalau kita belajar selama satu jam tetapi benar-benar paham dan mengerti. Setelah satu jam, kita istirahat dan membiarkan otak untuk beristirahat juga.
Rasa malas dapat terbentuk karena kebiasaan. Artinya, perilaku itu bisa dibentuk kembali menjadi baik atau tidak malas. Pembentukan kembali perilaku seseorang tadi sebetulnya sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, bisa orang tua, teman, atau orang lain di sekitarnya. So, dalam mengubah perilaku seseorang, yang paling mendasar adalah mengubah persepsinya.Perilaku manusia terbentuk karena faktor ‘kebiasaan’. Jika seseorang terbiasa bersikap rajin dan bersemangat maka ia akan selalu rajin dan bersemangat, begitu juga sebaliknya. Sehingga jika Anda tergolong pemalas, jalan untuk merubahnya adalah dengan membiasakan diri untuk melawan sikap malas. Orang cerdas itu anugerah tetapi orang rajin itu pilihan.