Mengenal Tipe Belajar Yang Efektif | Kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak sepenuhnya efektif bagi siswa. Dengan jam belajar siswa yang hanya sekitar enam jam, tidak semua siswa mampu menyerap dengan benar-benar apa yang disampaikan gurunya.
Belum lagi siswa dihadapkan dengan banyak kendala saat di sekolah, seperti mengantuk, mengobrol, tidak konsentrasi, bahkan ketidak cocokan dengan guru yang mengajar. Kendala-kendala inilah yang akan menghambat prestasi belajar siswa yang kadang berujung pada penyesalan. Kendala ini tidak dapat dihindari, apalagi jika menyangkut masalah ketidakcocokan siswa dengan gurunya. Tapi, kendala ini dapat disiasati dan pretasi belajar siswa dapat didobrak. Sedikitnya, ada tiga faktor penunjang keefektifan yang harus dimiliki siswa, yaitu: mengenali gaya belajar diri, kerja keras dan disiplin.
Kebanyakan dari siswa biasanya mengadopsi gaya belajar temannya yang dianggap sukses. Padahal, gaya belajar itu belum tentu cocok untuk dirinya sehingga kemampuan siswa tidak tergali sepenuhnya. Gaya belajar itu terbagi menjadi tiga tipe yang akrab ditulis V-A-K (visual, auditorial, dan kinestetik).
Orang-orang visual cenderung memiliki cirri sebagai berikut : berbicara dengan cepat, akan lebih mengerti jika informasi disampaikan dalam bentuk gambar, diagram, peta dan lain-lain. Lebih cepat mengerti apa yang ia tulis daripada yang didengar, mempunyai kosakata yang baik tapi kadang merasa kesulitan untuk mengucapkannya, jika berbicara sering melihat ke atas, lebih senang membaca daripada dibacakan dan sering menulis dengan detail.
Cara belajar yang efektif untuk orang dengan tipe visual ini adalah rajinlah menulis dan membuat rangkuman, baca lagi materi yang sudah diberikan, jika menghafal sertakan dengan simbol-simbol atau diagram agar lebih mudah diingat dan dapat juga dengan memanfaatkan gadget yang ada. Misalnya, menggunakan laptop, komputer dan handphone. Caranya, setelah membaca materi ketik ulang apa yang dibaca tadi melalui laptop, komputer ataupun handphone. Setelah itu cek kembali apakah yang kita tulis itu sudah benar atau masih terdapat kesalahan-kesalahan. Jika ada kesalahan lekas perbaiki lalu ketik ulang. Lakukan berulang-ulang sampai materi tersebut dikuasai.
Orang-orang dengan tipe auditorial memiliki cirri sebagai berikut : kecepatan bicara sedang, pembicara dan pendengar yang baik, namun mudah terganggu oleh keributan, lebih mudah mengingat apa yang didengar daripada yang dilihat, lebih mudah memahami materi saat dijelaskan oleh orang lain daripada membacanya sendiri, kesulitan bila disuruh mencatat, lebih menyukai ceramah daripada menulis, jika membaca menggerak-gerakan bibir atau bahkan mengeluarkan suara dan suka berbicara sendiri saat bekerja.
Cara belajar yang efektif untuk orang dengan tipe auditorial adalah manfaatkan waktu di sekolah sebaik-baiknya untuk memahami materi yang dijelaskan oleh guru. Duduklah di bangku paling depan sehingga suara guru terdengar dengan jelas, bertanyalah apabila ada hal-hal yang belum dipahami dan dapat pula menggunakan handphone saat menghafal materi di rumah.
Caranya, baca materi sambil merekamnya dihandphone, lalu dengarkan hasil rekaman dan ulangi sampai materi benar-benar dapat dimengerti. Kemudian, jelaskan isi materi tersebut didepan kaca dengan suara yang cukup kencang dan usahakan suasana sepi agar konsentrasi tidak pecah. Bisa juga dengan menelpon teman yang memiliki tipe visual, minta ia untuk membacakan materi. Setelah itu tanya jawab agar materi dapat dikuasai dengan baik.
Sedangkan tipe kinestetik memiliki ciri sebagai berikut : memahami materi jika ada simulasi dan praktek, menggerakan anggota tubuh saat bicara, sulit untuk diam, kurang menyukai ceramah, berpikir lebih baik ketika berjalan atau bergerak, menyentuh orang untuk mendapat perhatiannya, kecepatan berbicaranya lambat dan santai, menggunakan jari saat membaca bacaan, informasi akan mudah diingat bila sambil mempraktekannya, menyukai permainan yang menyibukkan diri.
Cara belajar yang efektif untuk orang-orang kinestetik ialah jam praktek di sekolah manfaatkan dengan baik untuk memahami materi. Saat menghafal di rumah, bisa membuat manipulasi-manipulasi untuk memahami materi.
Melihat video-video yang berkaitan dengan materi pembelajaran, berjalanlah atau mondar-mandir dan gerakkan tubuh untuk membuat nyaman diri saat menghafal. Kerja kelompok merupakan sarana belajar yang tepat untuk orang-orang dengan tipe kinestetik.
Faktor penunjang keefektifan belajar yang tak kalah pentingnya ialah kerja keras dan disiplin yang perlu diterapkan saat siswa belajar. Pepatah mengatakan dimana ada kemauan disitulah ada jalan. Belajar akan menjadi efektif bilamana timbul kemauan siswa untuk belajar dan bekerja keras untuk menggali materi-materi pelajaran dan tidak malas untuk mengulas kembali materi tersebut di rumah. Kerja keras pun tak imbang bila siswa tidak disiplin dan teratur dalam belajar.
Keteraturan itulah yang nanti membuat belajar seolah menjadi kebiasaan dan budaya sehingga siswa tidak perlu lagi disuruh-suruh untuk belajar. Sebagai awal, siswa perlu untuk membuat agenda belajar harian agar siswa bersikap disiplin. Semoga dengan mengetahui faktor penunjang keefektifan belajar, siswa siswi Indonesia dapat berprestasi gemilang dan menjadikan belajar sebagai budaya.