Seperti Apakah Guru Yang Baik Itu | Dari mulai saya sekolah hingga sekarang, banyak guru yang saya temui dengan berbagai macam karakter yang berbeda, ada yang saya sukai dan ada pula yang kurang saya sukai. Hal ini bergantung kepada karakteristik guru itu sendiri baik dalam penampilan maupun gaya mengajarnya.
Sebenarnya semua guru itu baik, namun karena kita salah memandang arah sehingga kita melihat bahwa guru itu tidak baik di mata kita. Hal ini lah yang membuat kita tidak suka bahkan benci terhadap guru tertentu, padahal semua guru bermaksud baik terhadap anak didiknya.
Dalam pandangan saya guru yang baik itu mempunyai karakteristik yang baik pula. Adapun karakteristik kategori guru yang baik dalam pandangan saya diantaranya :
1. Guru yang suka memberikan motivasi
Sebagai seorang guru yang baik tentunya harus bisa memberikan motivasi kepada anak didiknya, sebab setiap saat anak didik akan mengalami perubahan, baik perubahan psikologis, fisik maupun keadaan sehingga seorang guru harus memberikan motivasi kepada anak didiknya agar semangat kembali untuk belajar.
Kemudian menurut guru matematika saya bahwa konsentrasi seseorang itu hanya bisa bertahan 10 menit saja, kemudian setelah itu anak didik menjadi tidak konsentrasi belajar. Maka dari itu, seorang guru hendaknya bisa memotivasi siswa untuk kembali bersemangat melanjutkan pelajaran selanjutnya.
2. Guru yang bisa menjadi tempat curhat
Guru yang baik ialah guru yang bisa dijadikan tempat curhat anak didiknya, namun terkadang guru itu sibuk dengan pekerjaannya sendiri hingga tidak bisa menjadi ajang curhat anak didik apalagi menjadi tempat curahan hati anak didik itu sangat jarang bisa dilakukan dengan guru.
Kadang siswa ingin curhat mengenai masalah sekolah ataupun pelajaran dengan seorang guru, guru itu tidak welcome dengan kedatangan kita. Bahkan menyambut dengan wajah yang cemberut dan tidak enak dipandang. Hal ini membuat kita sebagai anak didik tidak bisa meminta solusi mengenai kedala-kendala yang kami hadapi selama belajar.
Terkadang guru pun tidak memiliki waktu yang luang untuk bertatap muka dengan murid yang ingin curhat kepadanya. Guru yang baik adalah guru yang selalu mempunyai waktu untuk anak didiknya setiap saat, kapanpun dan dimanapun ia berada.
3. Berpenampilan rapih
Saat pertama kali guru masuk ke kelas yang kami lihat pertamakalinya ialah penampilannya. Hal ini akan mencerminkan kepribadian guru itu sendiri dari segi penampilan yang dikenakannya. Semua murid khususnya saya, sangat menyukai sosok guru yang selalu berpenampilan rapih ketika mengajar maupun diluar sekolah.
Dengan penampilan yang rapih, guru itu akan tampak berwibawa dan mempunyai karismatik yang luar bisaa dihadapan murid-muridnya sehingga semua muridpun akan mencontoh penampilan beliau.
4. Memahami keadaan dan watak siswa
Kadang guru suka marah tidak jelas ketika proses belajar berlangsung, baik karena muridnya yang berulah maupun hal yang lainnya. Tanpa banyak Tanya dan pertimbangan yang matang, guru itu mengusir murid yang berulah itu keluar kelas.
Saya harap tidak ada guru yang seperti itu, seorang guru yang baik hendaknya memahami keadaan dan watak murid. Ketika murid itu berulah dikelas, hendaknya ditanyakan baik-baik dengan lemah lembut mengenai murid itu, jangan langsung mengusirnya dari ruangan. Sehingga murid itu akan timbul kembali kepercayaan dirinya dan tidak akan berulah lagi ketika guru bisa memahami keadaan dan watak murid-muridnya.
5. Murah senyum
Ketika seorang guru selalu senyum dalam pembelajaran maka muridpun akan merasa nyaman belajar serta tidak akan merasa tegang, sehingga berdampak pada lancarnya penerimaan materi yang diberikan oleh guru itu. Berbeda dengan guru yang tidak pernah senyum ketika belajar, cemberut dan menyeramkan mukanya, maka yang terjadi dalam kelas itu adalah suasana tegang dan gelisah, serta informasi dan materi belajarpun tidak akan bisa diterima murid dengan baik sebab murid berada dalam situasi tegang ketika belajar.
6. Tidak diskriminatif
Saya pernah menemui sosok guru yang diskriminatif ketika saya masih sekolah dasar (SD), beliau seorang guru laki-laki yang masih lajang, beliau suka dekat terus sama perempuan sehingga laki-laki yang dikelas jarang diperhatikan oleh guru tersebut. Dalam proses belajar pun yang sangat di perhatikan hanya perempuan dan akhirnya ketika pembagian raport pun laki-laki berada pada posisi setelah perempuan semua mendapat ranking. Secara logika tidak lah mungkin semua perempuan mendapatkan pringkat dari satu hingga sekian secara berturut-turut tanpa diselang oleh laki-laki.
Seorang guru yang diskriminatif terhadap anak didik tertentu sangatlah merugikan kami sebagai murid yang ingin mempunyai hak yang sama dengan murid yang lainnya. Kadang saya juga merasa iri dengan guru yang hanya dekat dengan murid tertentu saja, apakah kami tidak berhak mendapatkan perhatian yang sama dengan murid yang lain dari seorang guru yang baik ?
7. Tidak pelit nilai
Ada seorang guru yang member nilai kepada kami dalam satu kelas dengan nilai yang sama yakni 6.00 (enam). Secara logika tidaklah mungkin nilai murid satu kelas dengan nilai yang sama, semua murid tentunya mempunyai keunggulannya masing-masing, tidak mungkin sama antara satu dengan yang lainnya. Namun kami juga berharap kepada semua guru, jangan menilai kami hanya dari ujian saja, hargai proses kami belajar setiap hari sedangkan ujian hanya dalam hitungan hari saja.
Bukannya kami mengharapkan nilai yang baik tapi nilai kan sebagai tanda formal bahwa kami telah lulus dalam pelajaran tersebut. Guru yang baik ialah guru yang tidak pelit memberikan nilai kepada anak didiknya, menilai bukan hanya dari ujian tapi juga menilai dari aktivitas sehari-hari kami serta perjuangan kami selama proses belajar.
8. Tidak suka marah
Ketika kami melihat seorang guru marah kepada muridnya, maka yang tersimpan dalam benak kami ialah takut ketika bertemu dengan guru tersebut dan akhirnya guru tersebut dijauhi karena takut kami dimarahi.
Guru yang baik tidak akan cepat marah kepada muridnya sekalipun muridnya melakukan kesalahan, semuanya bisa diselesaikan dengan kepal dingin tanpa harus adanya pelampiasan kemarahan kepada muridnya, sebab ketika guru itu memarahi murid, maka efeknya akan sangat berdampak terhadap murid itu baik secara mental maupun psikologis dan secara tidak langsung guru itu telah membunuh harapan muridnya untuk berkembang. Untuk guru yang baik janganlah cepat marah kepada murid.
9. Tidak suka merokok di kelas
Sebelumnya saya minta maaf kepada guru yang suka merokok dikelas, namun demi kebaikan semuanya saya harap kepada guru supaya tidak merokok di dalam kelas dan saat proses belajar berlangsung. Hal ini berdampak tidak baik bagi kami yang melihatnya, pertama membuat kami tidak konsentrasi belajar karena menghisap bau rokok, kedua factor kesehatan dan yang ketika contoh yang tidak baik dari seorang guru ketika merokok dihadapan muridnya apalagi di dalam kelas.
Guru saya sering menyebut bahwa guru itu harus di gugu dan di tiru, sehingga prilaku guru itu harus dijaga. Masa kami harus meniru guru yang suka merokok, ini kan tidak pantas kami tiru namun jangan menyalahkan ketika ada salahsatu muridnya yang meniru demikian karena hakikatnya seorang guru itu selalu di gugu dan di tiru. Maka dari itu, seorang guru yang baik jangan merokok di hadapan muridnya apalagi di dalam kelas ketika proses belajar berlangsung.